SELUMA- Ganti pemimpin dan memasuki tahun angaran baru, menjadi alasan pemangkasan tenaga honorer di sejumlah OPD dilingkungan Pemkab Seluma.
Berdalih terbatasnya anggaran dilakulan perampingan, nyatanya perekrutan tenaga baru dengan jumlah yang sama bahkan bertambah dari tahun sebelumnya. Terbaru, lantaran dipecat dari tenaga honorer, dua orang tenaga honorer dari Disdukcapil ngadu ke anggota komisi 1 DPRD Seluma.
Mereka mengadukan nasibnya lantaran dinilai menjadi korban pemecatan sepihak dan tak sebanding dengan jasanya yang sudah belasan tahun mengabdi.
” Kami di dinas Capil sudah belasan tahun honor tau-tau dirumahkan. Ada 6 orang yang dirumahkan dan malah diganti baru,” ujar Rutna Iriani, honorer Dinas Dukcapil Seluma, Senin (1/3).
Menyikapi aduan tersebit, anggota Komisi 1 DPRD Dirhanjoyo mengaku prihatin dengan kondisi tanah pribumi ini.
” Ini perlu kebijakan bupati baru. Masa sudah bekerja belasan tahun dipecat dan diganti dengan yang baru, itukan masuk kebijakan yang salah,mereka sudah lama bekerja, dan berpengalaman.
Ini perlu difikirkan tidak hanya di lingkungan Dukcapil tapi juga di OPD lain. Ini mereka yang lainnya belum aja melapor,” ujar Anggota Komisi 1 DPRD Seluma Dirhanjoyo, Senin (1/3).
Dirhan mengaku kondisi pecat memecat tenaga honorer lalu memasukkan tenaga baru bawaan oknum tertentu tidak hanya terjadi di lingkungan OPD namun bahkan juga terjadi di lingkungan sekretariat DPRD Seluma.
” Nanti kalau mereka banyak yang melapor, kami dari komisi 1 akan menindaklanjuti dan memanggil dinas tersebut, terutama Capil kebetulan itu mitra Komisi 1,” kata Dirhanjoyo.
Dirhan menilai, jika pemecatan sepihak terjadi, maka rawan terjadi demo honorer korban pemecatan.
” Apa akan ada gelombang honor baru yang belum tentu berpengalaman kerja ???…Honorer DPR juga banyak.
Saya mempertanyakan kenapa begini. Aneh masalah anggaran dipastikan bukan, buktinya mereka masih ada yang kerja dan menggantinya dengan yang baru,” sampai Dirhanjoyo.(AN)